Nama : Samira Dewi
Kelas : 1DB11
Npm :
38111246
Pengorganisasian
A. Pengertian Pengorganisasian
Definisi dan Pengertian
pengorganisasian menurut para ahli sebagai berikut :
1.
Organisasi
Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2.
Organisasi
Menurut James D.Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Organisasi
Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen,
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
B.
Teori Teori Organisasi
Perkembangan teori-teori organisasi dapat dilihat dan
dikaji sejak sejak tahun-tahun pertama abad keduapuluh, yang secara garis besar
dapat diikhtisarkan menjadi 4 (empat) kelompok besar yakni:
1. Classic
Pada mulanya teori
administrasi/manajemen atau organisasi telah dirancang secara
tradisional/klasik. Terdapat 3 kategori pokok pendekatan klasik ini:
a. Scientific management.
b. Administrative Management.
c. Bureaucratic Model
2.
Behavioral Science
Para penyokong bidang ini, mulai kerjanya dari
tahun 1920-an sampai dengan awal 1950-an. Mereka dinamakan human relationist.
Pada tahun-tahun itu mereka tidak disebut sebagai ilmuwan behavioral. Pada
pokoknya mereka sebenarnya adalah para psikolog dan sosiolog industri milik
Perguruan Tinggi. Industri privat adalah laboratorium mereka. Penemuan-penemuan
(riset) Elton Mayo dan teman-temannya di Universitas Harvard terhadap Hawthorne
Works or The Western Electric Company di Chicago menandai munculnya gerakkan
human relation ini. Penelitian tersebut berlangsung sejak tahun 1927 sampai
pada tahun 1932. Rangkaian studi ini membuktikan kunci pentingnya tekanan-tekanan
kelompok, hubungan sosial, dan sikap terhadap supervisi dan pekerjaan yang
menentukan produktivitas kelompok.
3.
System Aproach
Pendekatan ketiga dalam menganalisis organisasi
adalah dengan menerapkan konsep sistem. Teori sistem sudah populer sejak
beberapa dasawarsa yang lalu karena kemampuannya dalam menyuguhkan suatu model
sistem universal yang mencakup berbagai bidang kehidupan: fisik, biologis,
sosial, dan fenomena tingkah laku manusia. Para teoritisi mencoba menemukan
generalisasi-generalisasi yang membantu dalam menjelaskan bagaimana
berfungsinya segenap kesatuan dan proses.
4.
Contingency
Sebelumnya teoritisi memandang, bahwa
prinsip-prinsip organisasi dan manajemen telah muncul secara universal. Namun,
penelitian empiris yang dilaksanakan selama dua puluh tahun terakhir ini
membuktikan bahwa rancangan organisasi secara optimal bergantung pada banyak
faktor, baik yang ada di dalam maupun luar organisasi. Oleh karena itu,
hasil-hasil pemikiran kontemporer sesungguhnya menganjurkan pendekatan
kontigensi ini dalam mendesain suatu organisasi. Dan ini membutuhkan suatu
tindakan penilaian terhadap banyak kekuatan atau pendorong yang saling
berinteraksi.
Organisasi menurut pandangan kontigensi ini
bukanlah beroperasi dalam suasana vacum, melainkan berada dalam situasi yang
lebih kompleks dan menghadapi banyak faktor baik yang bersifat mendorong maupun
menghambat yang kesemuanya harus dipertimbangkan secara matang, guna kesuksesan
organisasi itu sendiri.
Sumber :
1.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2035431-definisi-dan-pengertian-pengorganisasian-menurut/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar