Nama : Samira Dewi
Kelas : 1DB11
Npm : 38111246
Penetapan Tujuan
A. Misi dan Tujuan Organisasi
Sebelum
organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud
organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum
dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud
khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan
pasar.
unsur
penting tujuan adalah :
1.
Hasil-Hasil
akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2.
Usaha-uasaha
/ kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan
dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum
(tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan
terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai
dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
B. Berbagai
Fungsi Tujuan Organisasi
1.
Pedoman
Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang.
Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa
yang harus dan tidak harus dilakukan
2.
Sumber
Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber
daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3.
Standar
Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan
memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi)
organisasi
4.
Standar
Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting.
Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para
anggota
5.
Dasar
Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan
organisasi
Tipe-Tipe
Tujuan
Klasifikasi
tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya
dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan”
, yaitu :
1.
Tujuan
Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2.
Tujuan
Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk
fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
3.
Tujuan
Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang /
jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4.
Tujuan
Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang-
barang / jasa-jasa produksi
5.
Tujuan
Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam
pencapaian tujuan lain
C. Management By Objective (MBO)
Pertama
kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management
pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen
berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (Management by Result), Goals
management, Work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya
sama.
Management
by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang
efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal maupun
informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan dengan
kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali
atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kegiatan MBO singkatan dari management by
objective yaitu proses partisipasi yang melibatkan bawahan dan para manajer
dalam setiap tingkatan organisasi yang dirumuskan dengan bentuk misi atau
sasaran, yang dapat diukur dimana penggunaan ukuran ini sebagai pedoman bagi
pengoperasian satuan kerja.
Management
by Objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja karyawan yang berorientasi
pada pencapaian sasaran kerja. Pada metode MBO, setiap individu karyawan
memiliki sasaran kerjanya masing-masing, yang bersesuaian dengan sasaran kerja
unitnya untuk satu periode kerja. Penilaian kinerja dalam metode MBO dilakukan
di akhir periode mengacu pada realisasi sasaran kerja. Adapun Rank Inclusion in
Criteria Hierarchies (RICH), berperan sebagai metode pada proses pembobotan
atas Key Performance Indicator (KPI) karyawan yang mencerminkan hasil
pencapaian sasaran kerja karyawan yang sedang dinilai kinerjanya. Dengan metode
RICH, sistem dapat melakukan komputasi atas performansi kerja pegawai.
Sistem Management By Objective Yang Efektif
·
Adanya
komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi, sehingga dia harus
berjumpa dengan bawahannya untuk memberikan penetapan tujuan dan menilainya.
·
Penetapan
tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur,
sehingga antara manajer dan bawahan mempunyai gagasan yang jelas tentang apa
yang diharapkan oleh manajemen puncak, sehingga dapat diketahui antara individu
dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
·
Tujuan
perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama
dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa
yang akan dicapai.
·
Perlunya
partisipasi semua pihak, dimana semakin besar partisipasi dari semua anggota, maka
semakin besar tujuan yang akan tercapai.
·
Otonomi
dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk mengembangkan
dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya.
·
Peninjauan
kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan.
Dalam
pelaksanaan MBO ini harus ada kesepakatan antara karyawan dan pimpinan, agar
mereka melaksanakan dan memiliki komitmen yang sama, yaitu :
1.
Tujuan
yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan.
2.
Perencanaan
yang akan dilakukan setiap divisi, untuk mendukung tujuan bersama.
3.
Standard
pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan.
4.
Prosedur
untuk mengevaluasi keberhsilan pencapaian tujuan.
Kelemahan Manajeman By Objective adalah :
1.
Tidak
mudah menanamkan tentang konsep-konsep dan pemberian motivasi kepada bawahan
untuk mempelajari penggunaan teknik MBO secara tepat
2.
Tidak
mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan kepada para anggota untuk
berpartisipasi
3.
Tidak
mudah menilai prestasi kerja, karena tidak setiap prestasi dapat diukur secara
dikuantitas
4.
Pembuatan
keputusan membutuhkan waktu yang lama
5.
Kecenderungan
karyawan bekerja memenuhi sasaran tanpa memperdulikan rekan kerja
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar