Nama :
Samira Dewi
Kelas :
1DB11
Npm : 38111246
Pembuatan
Keputusan
A. Pendahuluan
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini
memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan.
Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang
yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan
tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan
digunakan, dan siapa yang akan melaksanakna setiap tugas yang dibutuhkan.
Seluruh proses peerenacanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi
pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan
efektifitas rencana yang disusun.
Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya.
Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya.
B. Tipe Tipe Keputusan
Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan
serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan
ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak, tetapi juga para manajer
menengah dan para manajer lini pertama. Setiap jabatan seorang dalam organisasi
menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin
sekalipun dan dalam macam organisasi apapun.
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi yang ada. Salah satu metoda pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan adalah dengan menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, resiko dan ketidakpastian.
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi yang ada. Salah satu metoda pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan adalah dengan menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, resiko dan ketidakpastian.
Proses
Pembuatan Keputusan
1.
Pemahaman
dan Perumusan Masalah
Manajer harus dapat menemukan
masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus
dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
2.
Pengumpuland
an Analisa Data yang Relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu
ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
3.
Pengembangan
Alternatif
Pengembangan alternatif
memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai
keputusan yang efektif.
4.
Pengevaluasian
terhadap alternatif yang digunakan
Menilai efektivitas dari
alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber
daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik
alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
5.
Pemilihan
Alternatif Terbaik
Didasarkan pada informasi yang
diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh
manajer.
6.
Implementasi
Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran,
mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan
resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu
dibuat prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif
bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan
peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.
7.
Evaluasi
atas Hasil Keputusan
Implementasi yang telah diambil
harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan
hasil yang diharapkan.
Terdapat
5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
- Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
- Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
- Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
- Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar