Nama : Samira Dewi
Kelas : 1DB11
Npm : 38111246
Wewenang, Delegasi dan
Desentralisasi
A. Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain
untuk mencapai sesuatu dengan cara yang diinginkan. Studi tentang kekuasaan dan
dampaknya merupakan hal yang penting dalam manajemen. Karena kekuasaan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, maka mungkin sekali setiap
interaksi dan hubungan sosial dalam suatu organisasi melibatkan penggunaan
kekuasaan. Cara pengendalian unit organisasi dan individu di dalamnya berkaitan
dengan penggunaan kekuasaan. Kekuasaan manager yang menginginkan peningkatan
jumlah penjualan adalah kemampuan untuk meningkatkan penjualan itu.
Kekuasaan melibatkan hubungan antara dua orang atau lebih.
Dikatakan A mempunyai kekuasaan atas B, jika A dapat menyebabkan B melakukan
sesuatu di mana B tidak ada pilihan kecuali melakukannya. Kekuasaan selalu
melibatkan interaksi sosial antar beberapa pihak, lebih dari satu pihak. Dengan
demikian seorang individu atau kelompok yang terisolasi tidak dapat memiliki
kekuasaan karena kekuasaan harus dilaksanakan atau mempunyai potensi untuk
dilaksanakan oleh orang lain atau kelompok lain.
Kekuasaan amat erat hubungannya dengan wewenang. Tetapi kedua konsep ini harus dibedakan. Kekuasaan melibatkan kekuatan dan paksaan, wewenang merupakan bagian dari kekuasaan yang cakupannya lebih sempit. Wewenang tidak menimbulkan implikasi kekuatan. Wewenang adalah kekuasaan formal yang dimiliki oleh seseorang karena posisi yang dipegang dalam organisasi. Jadi seorang bawahan harus mematuhi perintah manajernya karena posisi manajer tersebut telah memberikan wewenang untuk memerintah secara sah.
B. Pengertian Wewenang
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu
atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar
tercapai tujuan tertentu.Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor
kritis bagi efektevitas organisasi. peranan pokok wewenang dalam fungsi
pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer
menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.Wewenang formal
tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh
informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk
mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada
kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Unsur yang ada di dalam wewenang
1.
Wewenang
ditanamkan pada posisi seseorang. Seseorang mempunyai wewenang karena posisi
yang diduduki, bukan karena karakteristik pribadinya.
2.
Wewenang
tersebut di terima oleh bawahan. Individu pada posisi wewenang yang sah
melaksanakan wewenang dan dipatuhi bawahan karena dia memiliki hak yang sah.
3.
Wewenang
digunakan secara vertikal. Wewenang mengalir dari atas ke bawah mengikuti
hierarki organisasi.
Struktur Organisasi Lini dan Staff
Organisasi adalah sekumpulan dari beberapa orang yang
melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi
yaitu :
1.
Struktur
organisasi lini
2.
Struktur
organisasi lini dan staff
3.
Struktur
organisasi fungsional
A. Struktur Organisasi Lini
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi
dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari
kepemimpinan terhadap bawahannya.
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur.
Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas
pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh
Henry Fayol.
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:
a.
Orang-orang
yang mempunyai kekuasaan bertanggung-jawab dan terbuka.
b.
Proses
pengambilan keputusan berjalan dengan tepat.
c.
Disiplin
kerja yang mudah dikontrol
d.
tingginya
solidaritas diantara anggota
e.
adanya
kesempatan yang luas bagi para anggota untu dapat mengembangkan bakatnya.
Kerugian dari struktur organisasi ini adalah:
a.
Tujuan
organisasi sama, atau tujuan dari pihak-pihak tertentu saja.
b.
Pimpinan
organisasi terkadang berbuat semaunya.
c.
kelangsungan
hidup organisasi sangat ditentukan oleh seseorang.
d.
Kurang
didalam pengembangan aktifitas pada setiap anggota.
B. Orgaisasi Lini dan Staff
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi
lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini
berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan
dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut
seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf
disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran,
data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktu organisasi ini
Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:
a. Adanya pembagian tugas
yang jelas antara kelompok lini dan kelompok staff.
b. Adanya pengembangan
spesialisasi untuk para anggota.
c. Koordinasi didalam setiap
bagian dapat diterapkan dengan mudah.
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
a. Adanya kemungkinan
pimpinan staf melampaui batas kewenangannya.
b. Para pemimpin baik lini maupun
staff sering mengabaikan nasehat dan gagasan yang ada.
c. pemimpin dan karyawan
yang kebanyakan tidak saling mengenal.
C. Organisasi Dalam Bentuk Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. yaitu
suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat
yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu.
Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan
yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap
bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:
a. Adanya pembagian tugas
antara kerja pikiran dan fisik.
b. Dapat dicapai tingkat
spesialisasi yang baik.
c. Solidaritas antar anggota
yang tinggi.
d. Moral serta disiplin
keija yang tinggi.
e. Koordinasi antara anggota
berjalan dengan baik.
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
a. Insiatif perseorangan
sangat dibatasi.
b. Sulit untuk melakukan
pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang
tertentu.
Delegasi Wewenang
Pendelegasian
(pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi
pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi
agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada
bawahannya.
Ada empat kegiatan dalam delegasi wewenang:
1.
Manager
perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang
diberi pelimpahan.
2.
Manajer
melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
3.
Perawat
atau bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implisit menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab.
4.
Manajer
perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang telah
dicapai.
Prinsip-prinsip klasik
yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah:
1.
Prinsip Skalar
Menyatakan
harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi
dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota
organisasi untuk megetahui:a.kepada siapa dia dapat mendelegasikanb.siapa yang
dapat melimpahkan wewenang kepadanyac.kepada siapa dia bertanggungjawabDalam
proses penyusunan garis otoritas diperlukan kelengkapan pendelegasian wewenang,
yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi habis. Hal ini digunakan untuk
menghindari:a.gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung
jawabnyab.overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan
kepada lebih dari satu orangc.splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama
diberikan kepada lebih dari satu-satuan organisasi
2.
Prinsip kesatuan perintah
(unity of command)
Menyatakan
setiap orang dalam organisasi harus melapor pada satu atasan. Melapor pada
lebih dari satu orang akan menyulitkan seseorang untuk mengetahui kepada siapa
ia harus bertanggung jawab dan perintah siapa yang harus diikuti. Bertanggung
jawab kepada lebih dari satu atasan juga akan membuat bawahan dapat menghindari
tanggungjawab atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan alasan banyaknya tugas
dari atasan lain.
3.
Tanggungjawab, wewenang
dan akuntabilitas
Ada 4 kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan:
1. Pendelegasian menetapkan
dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasian melimpahkan
wewenang yang diperlukan untuk mencapai ujuan atau tugas.
3. Penerimaan delegasi, yang
menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima
pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
Manfaat pendelegasian wewenang, yaitu:
1. Manajer memiliki banyak
kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan tanggungjawab dari tingkatan
manajer yang tinggi.
2. Memberikan keputusan yang
lebih baik
3. Pelimpahan yang efektif
mempercepat pembuatan keputusan
4.
Melatih
bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan
diri serta kesediaan untuk berinisiatif.
Sentralisasi Versus Desentralisasi
A. Sentralisasi
Sentralisasi
adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak
digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan
dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di
daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga
waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem
ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan
yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan
dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
B. Desentralisasi
Desentralisasi
adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada
manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur
organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang
memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta
meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Pada
sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem
sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan
sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini
dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini
adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat
diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat.
Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah
adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat
kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan
pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh
pemerintah di tingkat pusat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar