Nama : Samira Dewi
Kelas : 1DB11
Npm :
38111246
Motivasi
A. Pentingnya Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin Movere yang berarti
dorongan atau menggerakkan. Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang
sangat penting. Sebab motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia sehingga mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal.
Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang, maka dapat di
pastikan bahwa orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada. Begitupun
dalam kehidupan berorganisasi, motivasi organisasi sangat mutlak adanya.
Sehebat apapun rencana yang telah dibuat oleh ketua
organisasi, apabila dalam proses aplikasinya dilakukan oleh anggota yang kurang
atau bahkan tidak memiliki motivasi yang kuat, maka akan menyebabkan tidak
terealisasinya rencana tersebut.
Motivasi organisasi adalah suatu keahlian dalam
pengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga
keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan
termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin
yang mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.
B. Pandangan Motivasi Dalam Organisasi
Lima fungsi utama manajemen adalah planning, organizing,
staffing, leading, dan controlling. Pada pelaksanaannya, setelah rencana dibuat
(planning), organisasi dibentuk (organizing), dan disusun personalianya
(staffing), maka langkah berikutnya adalah menugaskan/mengarahkan karyawan
menuju ke arah tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading) ini secara
sederhana adalah membuat para karyawan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
diinginkan dan harus mereka lakukan. Memotivasi karyawan merupakan kegiatan
kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi ini. Kemampuan manajer untuk
memotivasi karyawannya akan sangat menentukan efektifitas manajer. Manajer
harus dapat memotivasi para bawahannya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan
kerja mereka meningkat.
Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata ‘motivasi’
(motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge),
keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan digunakan istilah
motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan.
Motivasi menunjuk kepada sebab, arah, dan persistensi
perilaku. Kita bicara mengenai penyebab suatu perilaku ketika kita bertanya
tentang mengapa seseorang melakukan sesuatu. Kita bicara mengenai arah perilaku
seseorang ketika kita menanyakan mengapa ia lakukan suatu hal tertentu yang
mereka lakukan. Kita bicara tentang persistensi ketika kita bertanya keheranan
mengapa ia tetap melakukan hal itu (Berry, 1997).
Suatu organisme (manusia/hewan) yang dimotivasi akan
terjun ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada
yang tanpa dimotivasi. Selain menguatkan organisme itu, motivasi cenderung
mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk mencari makanan untuk
dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk melepaskan
diri dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan (Atkinson, Atkinson, &
Hilgard, 1983).
Sampai pada abad 17 dan 18, para pakar filsafat masih
berkeyakinan bahwa konsepsi rasionalisme merupakan konsep satu-satunya yang
dapat menerangkan tindakan-tindakan yang dilakukan manusia. Konsep ini
menerangkan bahwa manusia adalah makhluk rasional dan intelek yang menentukan
tujuan dan melakukan tindakannya sendiri secara bebas berdasarkan nalar atau
akalnya. Baik-buruknya tindakan yang dilakukan oleh seseorang sangat tergantung
dari tingkat intelektual orang tersebut. Pada masa-masa berikutnya, muncul
pandangan mekanistik yang beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh
manusia timbul dari adanya kekuatan internal dan eksternal, diluar kontrol
manusia itu sendiri. Hobbes (abad ke-17) mengemukakan doktrin hedonisme-nya
yang menyatakan bahwa apapun alasan yang diberikan oleh seseorang atas
perilakunya, sebab-sebab terpendam dari semua perilakunya itu adalah adanya
kecenderungan untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.
C. Teori – Teori Motivasi
Orang-orang bijak pernah
berkata bahwa ada dua jenis manusia di dunia ini: orang membedakan orang lain
dalam golongan tertentu dan orang yang sebaliknya. Douglas McGregor menyajikan
nuansa baru dengan mengemukakan dua jenis manajer: manajer teori X dan manajer
teori Y.
a. Teori X
McGregor mengatakan bahwa
pimpinan dengan teori X memiliki keyakinan semua orang di dunia ini pada
dasarnya suka bermalas-malasan. Mereka tidak layak dipercaya dan harus diawasi
terus-menerus dengan ketat. Mereka mau bekerja hanya demi uang semata. Motto
seorang pimpinan teori X berbunyi: “Saya dibayar untuk berpikir. Anda mendapat
bayaran untuk bekerja. Dan saya akan menggunakan kedudukan kedudukan saya di
atas anda untuk memastikan anda benar-benar mengerjakannya”.
b. Teori Y
Menurut McGregor, pimpinan
teori Y mempunyai keyakinan yang berlawanan dengan para pimpinan teori X.
Manajer seperti ini berkeyakinan bahwa orang bekerja karena benar-benar
menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar uang semata. Mereka berhak
memperoleh kepercayaan. Mereka mampu mengatur dirinya sendiri. Mereka tidak
membutuhkan orang lain untuk memaksa mereka setiap saat. Seorang pimpinan teori
Y menghargai orang lain dengan keyakinan bahwa mereka dapat bekerja bahkan
lebih dari yang mereka kira sanggup mereka kerjakan. Untuk beberapa pegawai,
khususnya mereka kurang percaya diri atau merekatakut mencobamengembangkan
sayap, kepercayaan itu dapat menjadi salah satu motivasi yang hebat dan
penghargaan paling membanggakan bagi mereka. Motto seorang pimpinan teori Y
berbunyi: “Kita digaji untuk berpikir dan bekerja bersama-sama”.
D. Teori Proses
Teori proses ini pada dasarnya
berusaha untuk menjawab pertanyaan, bagaimanamenguatkan, mengarahkan,
memelihara, dan menghentikan perilaku individu, agar setiapindividu bekerja
giat sesuai dengan keinginan manajjer. Teori ini juga merupakan prosessebab dan
akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya.Jadi hasil yang
dicapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang dilakukanseseorang. Bisa
dikatakan bahwa hasil hari ini merupakan kegiatan hari kemarin.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar