Nama : Samira Dewi
Kelas : 1DB11
Npm : 38111246
Penyusunan Personalia
A. Proses Penyusunan Personalia
Penyusunan
personalia adalah yang berkenaan dengan
penarikan,fungsi manajemen penetapan, pemberitahuan latihan, dan pengembangan
anggota-anggota organisasi. Dalam bab ini akan dibahas bagaimana organisasi
menentukan kebutuhan sumber daya manusia sekarang dan di waktu yang akan
datang.
Proses
penyusunan personalia (staffing process) dapan dipandang sebagai serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan
kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dalam
posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat. Fungsi ini dilaksanakan
dalam dua tipe lingkungan yang berbeda. Pertama, lingkungan eksternal yangmeliputi
seluruh faktor di luar organisasi yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhinya. Kedua lingkungan internal, yang terdiri dari
unsur-unsur di dalam organisasi.
B. Peencanaan Sumber Daya Manusia
Suatu
organisasi tidak bisa menunggu orang – orang yang mereka butuhkan untuk posisi
tertentu. Mereka harus merencanakan kebutuhan dan memutuskan dimana menemukan
orang – orang yang dicari di masa depan. Perencanaan personalia termasuk dalam
hal ini diperlukan untuk menyediakan macam dan jumlah karyawan yang dibutuhkan
dalam pencapaian organisasi. Ada 3 bagian perencanaan personalia :1.Penentuan
jabatan yang harus di isi, kemampuan karyawan yang dibutuhkan untuk mengisi
posisi tersebut.2.Pemahaman tenaga kerja dimana karyawan pontesial
ada.3.Pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
C. Penarikan dan Seleksi Karyawan
Setelah
menetukan kebutuhan personalia organisasi, langkah selanjutnya adalah penarikan
karyawan dari sumber internal dan eksternal perusahaan tersebut. Lalu
menyeleksi para calon karyawan yang tersedia dari hasil penarikan.
1.
Penarikan
Personalia
Rekruitmen
berhubungan derngan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang
akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi, termasuk dengan jabatan –
jabatan yang tersedia.Metode yang digunakan untuk menarik personalia beragam,
dalam industry yang berbeda dan lokasi yang berbeda. Banyak manajer pasif,
hanya menunggu pelamar dan ada pula yang menggunakan pendekatan agresif. Metode
yang biasa digunakan adalah pengiklanan, penggunaan tenaga honorer, rekomendasi
dari karyawan yang bekerja,penarikan melalui lembaga – lembaga pendidikan,
kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.
2.
Seleksi
Personalia
Seleksi
adalah pemilihan seseorang tertentu dari beberapa kelompok potensial untuk
melaksanakan jabatan tertentu. Secara teori, seleksi tampak sederhana.
Manajemen memutuskan kemampuan individu untuk melaksanakan pekerjaan secara
efektif. Lalu Manajer melihat prestasi pelamar di masa lampau dan memilih
individu yang memenuhi persyaratan suatu jabatan. Tapi dalam prakteknya,
seleksi adalah bagian yang sangat rumit. Prestasi masa lampau merupakan
penunjuk terbaik di masa depan. Yang telah dilakukan di masa lalu (pengalaman
kerja, nilai saat sekolah, kegiatan ekstrakurikuler) adalah unsur yang paling
tepat tentang apa yang akan dilakukan kemudian. Pemilihan karyawan “tepat”
untuk jabatan yang sesuai sangat membantu kemajuan organisasi.Prosedur seleksi
adalah berbagai prosedur untuk membandingkan pelamar dengan syarat jabatan yang
tersedia.
D. Latihan dan Pengembangan Karyawan
Karyawan
baru biasanya telah memiliki pendidikan dan latihan dasar yang diperlukan. Hal
itu mereka dapat dari suatu sistem pendidikan dan pengalaman yang berbuah
kemampuan dan kecakapan tertentu. Manajer harus memulai dengan kondisi yang
sekarang untuk membuat karyawan lebih produktif.Latihan dan pengembangan
karyawan bertujuan untuk memperbaiki efektifitas kerja untuk mencapai tujuan.
Latihan digunakan untuk memperbaiki penguasaan ketrampilan – ketrampilan dan
teknik peleksanaan pekerjaan tertentu. Pengembangan meliputi peningkatan
kemampuan, sikap dan sifat kepribadian. Pengembangan dapat terjadi secara
formal atau informal.Pengembangan karyawan sangat dibutuhkan bagi individu atau
organisasi. Akibat dari pertumbuhan dan perkembangan organisasi adalah organisasi
harus mengeluarkan biaya pengembangan karyawannya, dan juga ‘harga’ yang harus
dibayar karena pemborosan, pekerjaan yang buruk, keluhan dan rotasi
karyawan.Hasil dari pengembangan adalah meningkatka kepuasan kerja karyawan,
karyawan menjadi lebih percaya diri, dan juga memberi nilai tambah bagi
masyarakat dan rekan kerja. Manusia seharusnya tidak boleh berhenti belajar
karena belajar adalah suatu proses seumur hidup. Maka, pengembangan karyawan
harus dinamis dan berkesinambungan.
E. Pemberian Kompensasi Pada Karyawan
Kompensasi
adalah pemberian finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan
dan motivator untuk melaksanakan pekerjaan yang akan dating. Hal ini adalah
masalah yang membingungkan bagi personalia karena mempengaruhi sudut pandangan
para karyawan.
Penetuan
KompensasiTiga faktor penentu praktek mnajemen dan kebijaksanaan :
1.
Kesediaan
membayar. (memberi upah secara adil adalah pernyataan yang tidak berlebihan
bagi para manajer. Karena itu manajer, berharap bahwa karyawan bekerja sesuai
upah yang mereka terima. Manajer juga harus memotivasi bawahannya agar upah
yang lebih dapat mereka terima)
2.
Kemampuan
membayar. (dalam jangka panjang, realisasi pemberian kompensasi tergantung pada
kemampuan finansial dari perusahaan. Faktor penurunan produktivitas karyawan
dan inflasi akan mempengaruhi pendapatan nyata karyawan)
3.
Perayaratan –
persyaratan pembayaran. (dalam jangka pendek, penggajian sangat terganting pada
tekanan eksternal, contoh, pemerintah, organisasi karyawan, kondidi permintaan
dan penawaran SDM dan pesaing)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar